Berempati Bersama Violet Evergarden
“Apakah seseorang yang sudah menghabisi banyak nyawa dan merenggut kebahagiaan di antara mereka, berhak untuk menghantarkan kebahagiaan?”
Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalani. Di artikel kali ini aku bakal bahas anime drama yang berjudul Violet Evergarden. Anime ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis di era pasca perang. Gadis cantik ini bernama Violet dan dia adalah anak yang dididik untuk menjadi tentara sejak kecil.
Sebagai anak yang dibesarkan sebagai senjata perang membuat Violet tidak pernah paham dan belajar untuk berempati kepada orang lain. Semua orang di sekitarnya menganggap dia hanya sebagai alat perang, dan hanya mayornya seorang yang bisa menganggap Violet sebagai manusia, mengajarkannya baca-tulis, dan sedikit memberikan warna di hidup Violet. Violet hanya hidup untuk berperang, dan dengan jiwanya sebagai prajurit yang akan selalu menunggu mayornya untuk memberi perintah. Tapi sekarang sang mayor sudah tiada .
Perintah terakhir yang diberikan oleh mayornya adalah "Hiduplah dengan bebas" dan "Aku Mencintaimu." dan "Aku Mencintaimu." Tetapi violet sendiri tidak tahu apa itu kebebasan dan apa itu cinta. Kepergian sang mayor didepan matanya membuat Violet hancur sehancur-hancurnya. Hari-hari setelahnya hidup Violet seperti kehilangan arah, hidupnya yang berjalan atas perintah dan instruksi mayornya berubah menjadi seperti kapal yang kehilangan nahkodanya. Sebagai manusia, Violet kehilangan jati dirinya.
Setelah perang berakhir Violet bekerja di kantor pos sebagai Auto Memories Doll, seorang yang membantu menuliskan surat untuk orang lain. Namun karena Violet tidak bisa berempati dan hidup normal di sosial membuatnya tidak bisa melakukan pekerjaannya dengan baik. Sebagai contoh ada di awal episode saat pertama kali violet menulis surat untuk kliennya. Surat yang ditulisnya adalah surat yang sangat formal dan langsung to the point. Tidak ada keindahan dalam surat yang dibuatnya, tidak ada basa-basi, tidak ada romantisme dalam setiap tulisannya sehingga perasaan yang ingin disampaikan oleh klien tidak tertulis dengan baik.
Namun, sejak saat itu Violet mencoba untuk belajar memahami perasaan orang lain. Dia banyak membaca buku tentang kisah-kisah romantsa, mencoba belajar memahami setiap perasaan yang ada didalamnya agar bisa menulis surat dengan baik dan memahami pesan terakhir mayornya.
Di setiap episodenya secara perlahan Violet berkembang menjadi orang yang bisa memahami perasaan orang lain. Setiap surat yang dia tulis adalah pesan kebahagiaan untuk orang lain. Dan sekarang violet memikirkan pertanyaan "Apakah orang yang sudah menghilangkan banyak nyawa dan membuat orang terpisah dari keluarganya, layak untuk hidup sebagai pengantar kebahagiaan?" Perasaan Violet hancur ketika dia sadar bahwa dulu dia adalah orang yang menghilangkan nyawa prajurit dan memisahkannya dari keluarganya, bawha dia adalah orang yang menghilangkan kebahagiaan.
Setelah banyak belajar tentang empati dan belajar tentang perasaan orang lain Violet justru terpuruk. Dia sadar tentang perasaannya terhadap mayornya yang tidak bisa diungkapkan. karena mayornya sudah enggak ada.
Perlahan-lahan Violet memahami emosi sedih maupun senang dari orang lain, Dia belajar bagaimana rasa bersyukur ketika masih ada keluarga yang berhasil pulang dari perang, saat menuliskan surat Luculia ke kakaknya. Dia belajar bagaimana rasa kesepian ketika dia tidak bisa bertemu dengan orang yang dia sayangi, saat mendengar cerita Leon tentang orangtuanya yang pergi. Dia belajar bagaimana rasa sedih ketika orang yang dia sayangi pergi dan tidak kembali lagi, dari cerita kematian anaknya Oskar Webster. Dia belajar kasih sayang orangtua kepada anaknya, saat membuat surat dari seorang ibu yang akan meninggal dan akan dikirim ke anaknya setiap anaknya ulang tahun.
Anime ini mengajak kita untuk belajar berempati bersama Violet, anime ini mengajarkan kita untuk ikut melihat perkembangan violet dari yang belum memiliki rasa empati, sampai sekarang dia punya rasa empati.
Untuk episode yang benar-benar menusuk di dadaku itu ada di episode 10, Aku sedih karena ada ibu yang sekarat dan dia nulisin surat buat anaknya. Sang ibu ini tahu kalau umurnya sudah tidak lama lagi, jadi dia mau nulis surat yang banyak untuk anaknya dan dikirim setiap ulang tahun anaknya agar sang anak punya kesan hidup dan bertumbuh bersama ibunya sampai dewasa, meskipun Ibunya sudah tiada. Yang bikin aku tambah sedih lagi ada di adegan violet menahan nangisnya biar anak itu enggak ikut sedih dan tahu kalau Ibunya sudah enggak lama lagi.
Hal yang bisa kita pelajari dari anime ini adalah belajar berempati. Aku menahan haru karena aku belajar bersimpati dari anime ini. Aku bersimpati kepada violet yang tidak bisa berempati kepada orang lain, jadi aku bersimpati juga ketika violet mulai merasakan emosi orang lain. Aku merasa kasihan kepada violet yang baru paham deskripsi dari rasa sedih dan mulai menangis. Itulah pesan yang kuambil dari cerita violet-evergarden cerita tentang seorang anak yang belajar bagaimana caranya berempati pada orang lain.
Ok, cukup sekian artikel kali ini. Silahkan tulis di kolom komentar bila kalian ada anime lain yang mau aku bahas.
Komentar
Posting Komentar