Ramalan Kata

Cara Memberikan Nomor Halaman Dalam sebuah dokumen baik itu  artikel, makalah, modul, atau buku tentu tak lepas dari yang namanya nomor halaman. Nomor halaman berfungsi sebagai alamat untuk mencari atau menandai topik yang diinginkan di dalam sebuah dokumen. Lalu bagaimanakah cara memberikan nomor halaman pada file .doc di Microsoft Word? Caranya sangat mudah, namun ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan agar nomor halaman bisa sesuai dengan yang kita harapkan. Berikut ini caranya : Yang pertama tentu buka dulu dokumen yang ingin diberi nomor halaman Dobel klik pada bagian Header atau Footer, atau bisa juga buka di menu Insert ( sisipkan ) Klik nomor halaman, lalu pilih style   nomor halaman yang diinginkan Klik pada style nomor halaman yang diinginkan (di sini saya memilih pojok kanan bawah), dan dokumen Anda pun sudah memiliki nomor halaman. Mengubah Nomor Halaman Menjadi Angka Romawi Di beberapa artikel terkadang kita perlu membuat nomor halaman menggunakan format angka...

Sebenarnya agak aneh kalau masih ada orang takut bahkan seolah anti dari yang namanya belanja online. Karena seperti yang kita tahu pandemi COVID 19 sebenarnya secara tidak langsung telah mendorong kita untuk melakukan belanja online. Contohnya saja Sepanjang semester I-2021, transaksi e-commerce tumbuh  63,4 persen menjadi Rp186,7 triliun . Hal ini menandakan bahawa kepercayaan masyarakat terhadap belanja online juga semakin meningkat. Jadi aku merasa agak aneh kalau di tahun 2022 ini masih saja ada teman aku yang enggak berani untuk belanja online. Aku sendiri mulai belanja online pertama kali justru beli sebuah ponsel. Aku beli ponsel di toko online karena saat aku mendatangi konter ponsel di dekat rumah itu selisih harganya tinggi banget. Di konter ponsel itu dijual dengan harga sekitar 2,3 juta, padahal di toko online oficial storenya   dijual dengan   harga hanya 1,8 juta. Sontak saja, aku mikir “ini lumayan selisih 500 ribu bisa dipakai yang lain” Tanpa pikir p...

Bagi seorang smartphone antusias seperti saya, tentu saya telah menggntungkan sebagian besar kehidupan saya terhadap smartphone. Mulai dari urusan komunikasi dengan oranglain, pekerjaan saya yang sekarang serba online, hingga mengakses hiburan semua bisa saya lakukan dengan sebuah smartphon. Rasanya tidak ada perangkat lain lagi yang saya perlukan karena sebagian kebutuhan besar saya sudah tercover oleh benda berukuran 6,5 dengan sistem operasi android ini. Setidaknya seperti itulah yang saya fikirkan hingga kebutuhan saya semakin banyak dan smartphone terasa kurang lagi memenuhi kebutuhan saya. Dan tipa masa dimana saat sedang asyik scrol-scrol   toko online saya menjumpai laptop yang sedang diskon. Sebuah laptop dari brand Asus dengan seri Vivobook A516FA-VIPS351, ini merupakan laptop dengan layar 15,6 yang dijual murah dengan harga hanya Rp. 6.125.00,00 saja oleh Asus Oficial Store diTokopedia.   Loh kok Asus murah? Pasti laptopnya kaleng-kaleng ini? Enggak bro! Lap...

 Hallo teman-teman. Saat ada yang bicara soal investasi pasti yang ada di pikiran kita adalah investasi berupa materi seperti emas, properti, obligasi, saham, atau mungkin valuta asing.  Tapi investasi materi itu merupakan bentuk investasi dari leher kebawah, dan sebenarnya ada investasi yang lebih menguntungkan daripada investasi leher ke bawah yaitu investasi leher ke atas. Investasi leher ke atas merupakan investasi yang kita lakukan terhadap otak kita, artinya kita menginvestasikan waktu, uang, dan tenaga untuk mengasah otak kita, menambah ilmu, wawasan, pengetahuan, serta keterampilan. Sehingga dari ilmu dan keterampilan yang telah kita dapatkan itu bisa digunakan untuk menambah penghasilan kita, atau minimal mengurangi pengeluaran kita. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melakukan investasi leher ke atas mulai dari - Sekolah atau tempat kuliah - Buku yang kita baca - Media yang kita tonton - Ikut seminar - Masuk ke dalam komunitas - Hingga mengikuti pelatihan ketra...

Halo teman-teman. Di artikel kali ini saya akan membahas mengenai buku, yang mungkin akan merubah cara pandang kita terhadap uang. Buku yang akan kita bahas berjudul The Physiology of Money karya Morgan Housel. Morgan Housel sendiri merupakan partner The Collaborative Fund,   mantan kolumnis di The Motley Fool dan juga  The Wall Street Journal. Beberapa prestasi yang pernah diraih diantaranya dua kali Best in Business Award dari Society of American Business Editors and Writers,  pemenang New York Times Sidney Award, dan finalis dua kali untuk  Gerald Loeb Award untuk Bisnis Terhormat dan Jurnalisme Keuangan. Prestasi-prestasi yang sudah diraihnya, saya rasa cukup untuk memberikan kita gambaran tentang pengalaman yang dimiliki Morgan Housel di bidang keuangan. Sebelum kita bahas lebih jauh mengenai buku ini, mari kita bahas fisik buku  The Physiology of Money (yang diterbitkan oleh PT Bentara Aksara Cahaya) terlebih dahulu. Ukuran Buku ini berukuran panjang ...

Halo, teman-teman. Di tahun 2021 internet sudah menjadi bagian di hidup kita. Pandemic sudah mendorong orang untuk mau tidak mau harus bisa internet. Para tetangga saya yang semula orang gagap teknologi, tiba-tiba banyak yang memasang WiFi untuk memfasilitasi anaknya sekolah online. Orang tua saya yang semula punya smartphone hanya digunakan untuk chatting, sekarang selalu minta tethering kalau WiFi tetangga tiba-tiba mati. Untuk saat ini, internet bukan lagi barang mewah yang hanya bisa dinikmati orang kota. Namun sudah seperti kebutuhan pokok, dimana dengan harga murah orang sudah bisa beli kouta. Saya sendiri,  tidak bisa lepas dari yang namanya internet. Mulai dari pekerjaan, hingga hobi nonton anime dan YouTube, semua  harus diakses menggunakan internet. Di YouTube saya banyak nonton beragam channel, mulai dari channel besar seperti Channel-nya Raditya Dika, yang kelucuannya membuat saya tertawa. Hingga channel kecil milik teman saya, yang kualitasnya bikin saya ketawa. D...