Investasi Receh (part 1)



Hallo teman-teman, di video kali saya mau bercerita tentang investasi receh. 

Sejak pertengahan tahun 2021 saya gemar sekali mengumpulkan uang koin. Biasanya saat pulang kerja saya selalu mencari uang koin di setiap saku baju dan celana, lalu mengumpulkannya ke dalam kotak atau botol bekas. Hingga tidak terasa, setelah kurang lebih setengah tahun, botolnya sudah penuh dengan uang koin. 

Bila teman-teman juga gemar ngumpulin uang koin seperti saya, dan bingung gimana menggunakannya. Jangan khawatir, bawa saja uang koin teman-teman ke minimarket (Indomaret atau Alfamart) karena mereka sangat butuh uang koin untuk kembalian.

Tapi, kalau ke minimarket hanya untuk tukar uang koin saja biasanya kebanyakan orang kan malu ya (termasuk saya). Jadi, saran dari saya adalah uangnya dibawa ke minimarket digunakan untuk top up saldo e-wallet (OVO, Link Aja, Dana, Shopie Pay, Gopay).

Tentu saja, setiap e-wallet memiliki biaya admin yang beraneka ragam. Mulai dari Seribu, Seribu lima ratus, bahkan ada yang bebas biaya admin.


Sebelum saya ke minimarket, hal pertama yang saya lakukan adalah membongkar celengan botol saya. Kemudian menghitung satu persatu uang koinnya. Ini adalah momen yang paling saya suka, karena ada rasa seneng apabila uang yang saya tabung berjumlah lebih banyak dari ekspektasi. Dan untuk tabungan kali ini koin yang saya kumpulkan bernilai 220 ribu.

Selanjutnya, uang koinnya saya bungkus dengan plastik kecil persepuluh ribu agar nanti waktu di minimarket kasirnya bisa dengan mudah menghitungnya.


Saat di minimarket, langsung saja ke kasir dan bilang ingin top up e-wallet. Jangan lupa, untuk basa basi tanyakan apakah tidak apa-apa kalau uangnya receh. Meskipun kita tahu kalau tidak apa-apa. 

Karena untuk top up e-wallet biasanya nominalnya kelipatan seratus atau limapuluh ribuan. Kita tambahkan saja kekurangannya dengan uang kita.

Ok, transaksi sudah sukses dan uang koin kita bisa kita gunakan. Bisa untuk belanja online, atau langsung ditransfer ke rekening tabungan kita. 


Karena saya merasa sayang untuk membelanjakan uang ini. Jadi saya akan menggunakan uang ini untuk investasi. Ada beberapa jenis investasi yang bisa dipilih seperti tabungan emas, saham, hingga crypto. Tapi untuk kali ini saya akan menginvestasikannya kedalam Reksadana, spesifiknya kedalam Reksadana Saham mengikuti harga per lot saham. Misalnya harga saham A per lotnya 200 ribu, kita hanya ada uang 100 ribu, terus kita beli setengah lot, itu enggak bisa. Kita belinya harus per lot, yaitu 200 ribu per lot atau kelipatannya.

Sedangkan, kalau Reksadana itu kita belinya bisa menyesuaikan budget yang kita punya. Beli 100 ribu bisa, beli 200 ribu juga bisa, bahkan untuk nominal aneh seperti 365 ribu itu juga bisa.


Langsung saja kita ke aplikasi Reksadana, di sini saya menggunakan Bareksa ya teman-teman. Karena enggak disponsori, teman-teman yang bisa mau mencoba juga bisa menggunakan aplikasi lain seperti Bibit atau Ajaib. 

Di aplikasi Bareksa kita ke produk. Lalu ke menu saham. Karena untuk jangka panjang, ganti periode ke 5 tahun. Lalu saya pilih short, cari akan urut kan dari yang imbal hasilnya tertinggi selama 5 tahun terakhir. Ini hanya imbal hasil masalalu ya teman-teman, jadi enggak mencerminkan 100% hasil masa depan. Bisa lebih baik atau lebih buruk. Dan produk apa yang akan saya pilih 100% bukan rekomendasi, dan teman-teman bisa meriset produk terlebih dahulu sebelum membelinya. 

Di sini imbal hasil yang paling besar selama 5 tahun terakhir adalah Sucorinvest Syaria Equity Found. Imbal hasilnya selama 5 tahun sangat tinggi, bintang penilaiannya juga lumayan bagus 4,3. Dan untuk Sucorinvest ini saya punya produknya yang lain, dan menurut saya pribadi ini ini cukup bagus jadi saya akan pilih ini.

Saya akan beli, karena jumlah uang koin saya 220 ribu saya akan beli sesuai nominal tersebut dan untuk metode pembayarannya saya pilih yang OVO, e-wallet yang tadi saya top up di minimarket.

Tinggal ikuti langkah selanjutnya, dan transaksi pun sudah selesai.


Transaksi ini saya lakukan pada tanggal 1 Januari 2022. Dengan uang 220 ribu saya mendapat sejumlah (___) unit dari produk Reksadana (____). Sekali lagi ini bukan rekomendasi, jika teman-teman punya produk pilihan yang lain juga tidak masalah.

Di sini saya ingin menunjukkan, bahwa dari uang receh yang kita anggap remeh juga bisa digunakan untuk berinvestasi.

Saya berencana akan membuat part 2 investasi receh ini saat botolnya kembali penuh lagi. 

Dan saat menginvestasikan lagi, kita akan sama-sama apakah investasi yang pertama ini akan untung atau rugi. Mengingat kita investasi di Reksadana saham yang harganya cukup fluktuatif.


Baik. Jika teman-teman punya uang receh, kira-kira uangnya mau diapain? Apakah dibelanjakan, diinvestasikan, atau dibiarkan saja di celengan karena malu jika belanja bayarnya pakai uang receh? 

Jangan lupa tulis di kolom komentar ya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK