Menulis Cerpen - Definisi & Unsur Penyusun Cerpen

Kamu pengen jadi penulis namun enggak tau harus mulai darimana? Coba deh untuk membuat cerpen terlebih dahulu.

Menulis Cerpen - Definisi & Unsur Penyusun Cerpen
Unsur Penyusun Cerpen


Hallo teman-teman semua, perkenalkan nama aku Rama. Terlebih dahulu, aku ucapkan selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Di blog ini aku membahas berbagai hal yang aku suka. Mulai dari fotografi, internet, finansial, buku, nulis, anime, hingga pengembangan diri. Suka pembahasan tersebut? Silahkan langsung saja berlangganan atau baca-baca artikelku yang lainnya.

Pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai menulis sebuah cerpen. Lebih spesifiknya aku akan membahas mengenai definisi dan unsur penyusun sebuah cerpen.

Dibanding Novel, cerpen menjadi alternatif oleh penulis pemula untuk memulai menulis sebuah prosa. Alasan simple, karena cerpen memiliki cerita yang lebih sederhana sehingga untuk menulisnya enggak butuh waktu yang terlalu lama.

Menulis cerpen juga bisa menjadi awal karir menulis. Misalnya dengan mengirimkan cerpen kamu ke surat kabar, atau menulis cerpen untuk blog, bisa juga memajang cerpen kamu di Wattpad agar kalau tulisanmu bagus bisa dilirik oleh penerbit. Seringnya nama kamu sebagai penulis muncul di berbagai platform dengan menyuguhkan cerita-cerita pendek yang menarik, juga bisa menjadi penilaian positif bagi penerbit buku.


Definisi Cerpen

Cerpen atau cerita pendek merupakan karya sastra berbentuk cerita dengan jalan cerita yang relatif pendek. Kalau waktu sekolah dulu ada istilah "Baca Sekali Duduk." Artinya tidka butuh waktu waktu lama untuk seseorang dapat membaca cerpen sampai habis. Kalau ditanya tentang seberapa pendek sebuah cerpen, setau ku cerpen itu tidak boleh melebihi 20.000 kata dan minimal harus terdiri dari 1.000 kata.


‌Unsur Penyusun Cerita Pendek

Hampir sama dengan Novel, terdapat unsur-unsur yang menyusun sebuah cerpen.


1. Tema

Seperti yang sudah kita ketahui, tem merupakan ide utama dari sebuah cerita. Gunakanlah tema yang jelas dan unik  dalam sebuah cerita agar ceri yang Kamu buat tidak hanya  lebih mudah dipahami tetapi juga memberikan kesan yang sepesial kepada pembaca.

Pemilihan tema yang jelas juga akan menjaga cerita kami agar tetap berada di dalam pakemnya, atau tidak melenceng ke mana-mana.

2. Alur cerita

Umumnya cerpen memiliki alur cerita yang lebih sederhana, karena pasti bakal ribet bila kamu kamu ingin membuat alur yang kompleks tetapi panjang cerainya terbatas. Menggunakan satu alur merupakan hal yang bagus, dimana  itu akan memudahkan pembaca untuk mendalami cerita.

3. Tokoh

Jumlah tokoh dalam cerpen tidaklah banyak. Gunakanlah tokoh seperlunya saja, yang memang mempengaruhi alur cerita yang kamu buat. Tokoh sampingan yang hanya menjadi remah-remah yang enggak mempengaruhi alur lebih baik dihilangkan saja agar tidak menimbulkan konflik yang lebih banyak.

4. Sepenggal kisah hidup

Cerita pendek hanya berfokus pada satu kisah hidup. Semisal kamu ingin bercerita tentang seorang polisi yang menangkap maling, ya udah, fokuslah kepada cerita tentang kejadian penangkapan tersebut. Kamu enggak perlu menceritakan tentang kisah perjuangan hidup polisi dan maling tersebut. Kalaupun memang perlu, kamu bisa menambahkan cerita tentang  masalalu mereka singkat saja, hanya sebagai background.

5. Penggunaan kata

Kata dalam cerpen berjumlah sekitar 1.000  hingga 20.000 kata, jika kata yang kamu gunakan kurang dari 1.000 maka itu sudah masuk kedalam kategori fiksi kilat. Gunakanlah kata seefisien mungkin dan hindari menggunakan kalimat naratif yang berlebihan.

6. Impresi

Biasanya sebuah cerita dimulai dengan pengenalan karakter, konflik, dan solusi. Namun kamu juga dapat memperkenalkan konflik terlebih dahulu, lalu memperkenalkan tokoh secara berlahan dan akhirnya memberi solusi atas konflik yang terjadi. Penempatan konflik diawal cerita ini bertujuan untuk menimbulkan rasa penasaran terhadap cerita.

7. Kejutan

Memberikan kejutan dalam cerita tentu dapat memberikan kesan kepada pembaca. Kalau jaman sekarang mungkin seperti memberikan plot twist dalam cerita. Jadi saat membaca cerita si pembaca dalam hati juga bisa ngomong "loh kok gitu, lah ini kenapa, oh ternyata." Usahakan kejutan ini jangan mudah ditebak ya. Jika kamu bingung kamu bisa lihat contohnya di animasi Scooby-Doo.

8. Konklusi

Konklusi merupakan ending atau penyelesaian dalam sebuah cerita. Buatlah ending yang jelas dan tidak ngegantung, usahakan jangan sampai memilih ending yang   mudah  ditebak pembaca.  Memang agak sulit untuk membuat ending yang bagus, apalagi tidak mudah ditebak. Namun ending yang bagus akan memberikan  kesan yang mendalam terhadap pembaca.


Sebenarnya masih ada unsur lain yang dapat berpengaruh terhadap sebuah cerita pendek,  seperti unsur ekstrinsik yang meliputi nilai moral, latar belakang, serta situasi sosial saat cerita pendek itu dibuat.


Ok, cukup sekian artikel kali ini mengenai definisi dan unsur penyusun sebuah cerpen. Tulis di kolom komentar bila kamu punya pertanyaan atau masukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK