Facebook, Super Social Media Yang Berlahan Aku Tinggalkan

Sebelum kita mulai pembahasan kali ini aku mau tanya ke kamu, kapan terakhir kali kamu bikin status di Facebook & tentang apa? Apakah tentang keseharian, curhatan, kutipan quote, atau posting barang dagangan. Jangan lupa tulis di kolom komentar jawaban kamu.




Hallo teman-teman semua, perkenalkan nama aku Rama. Terlebih dahulu, aku ucapkan selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Di blog ini aku membahas berbagai hal yang aku suka. Mulai dari fotografi, internet, finansial, buku, nulis, anime, hingga pengembangan diri. Suka pembahasan tersebut? Silahkan langsung saja berlangganan atau baca-baca artikelku yang lainnya.

Pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai aku yang secara berlahan sudah mulai meninggalkan Facebook. Sedikitnya aku akan membahas mengenai kayanya fitur pada Facebook, alasan kurang aktif di Facebook, platfrom yang ku pakai sekarang, dan bagaimana kedepannya.


‌Facebook, Super Social Media

Sebagai sebuah media sosial, bagiku Facebook merupakan salah satu dari Super Social Media karena memang memiliki fitur yang melimpah. Berbeda dengan Twitter yang membatasi hanya 280 karakter, saat ini di Facebook kita bisa menulis maksimal 63,206 karakter. Di Facebook kita juga bisa upload foto dan video dengan ukuran maksimal 4 GB atau durasi 120 menit, meski enggak sepanjang YouTube yang bisa 12 jam, tapi setidaknya ini jauh lebih panjang bila dibandingkan IG yang hanya 1 menit, atau IGTV yang hanya 15 menit.

DI Facebook juga memiliki fitur massaging seperti WA, bisa membuat grup yang bisa diikuti oleh puluhan ribu anggota, kita Juga bisa membuat Facebook Page untuk suatu instansi, bisa membuat acara, ada menu marketplace untuk menjual barang, terdapat game serta aplikasi online, dan yang paling aku suka notifikasi saat ada teman yang berulang tahun, serta banyak fitur lainnya. Jadi aku rasa enggak salah jika saat awal mengenal Facebook aku menganggapnya sebagai sebuah super social media berdasarkan fitur yang sangat kaya.


‌Kenapa Sekarang Kurang Aktif Di Facebook

Entah kenapa setelah sepuluh tahun bersama aku merasa keharmonisan kita secara berlahan sirna. Banyaknya orang yang menjajakan barang dagang di akun pribadi menjadi alasanku mulai meninggalkanmu. Selain itu saat ini orang-orang di sekitarku juga sudah semakin melek teknologi, contohnya ibuku yang setiap hari enggak pernah absen dari Facebook, atau adik sepupu yang sering bikin status galau enggak jelas padahal baru kelas 4 SD. Coba pikir, masalah hidup apa yang dialami anak kelas 4 SD hingga dia galau? Paling engga dikasih uang jajan emaknya, atau dimarahi guru karena enggak mengerjakan PR.

Kehadiran orang-orang terdekatku membuatku malu untuk mencurahkan uneg-uneg di Facebook. Aku  juga banyak memprivat atau menghapus  status alay jaman sekolah yang sama enggak jelasnya kayak yang ditulis adik sepupuku. Jika kamu balik tanya ke aku status apa yang aku buat, terakhir kali aku membuat status berupa kutipan quote.  Biara keliatan pinter aja. Memang ada beberapa foto dan story' yang aku upload tapi itupun hibah dari IG, upload ke IG sekalian saja salurkan ke Facebook. Mungkin, penyebab utama aku kurang aktif di Facebook ya karena lebih sering aktif di IG. 


‌Nongkrong Kemana Sekarang

IG menjadi tempat nongkrong ku saat ini. Di IG aku bisa berinteraksi dengan orang-orang penting. Mulai dari teman, guru, publik figur, artis, hingga pejabat, kita bisa melihat keseharian mereka serta berinteraksi dengan mereka. Semua akun ini asli bisa dilihat ada centang biru atau yang belum centang biru bisa dilihat dari username yang tertera.

Selain berbagi kegiatan sehari-hari, munculnya fenomena selebgram juga membuat orang lebih niat untuk membuat konten di IG. Konten yang dishare bisa berupa kumpulan foto shoot, meme humor, edukasi,  hingga berita-berita terbaru semua di posting di Instagram. Di IG juga banyak yang berjualan, tapi biasanya produknya akan dibuatkan akun khusus sebagai galeri untuk memasarkan produk kalau suka ya follow aja, kalau enggak ya enggak usah. Penggunaan IG biasanya punya beberapa akun, akun pribadi dan dan akun bisnis. Setelah IG, YouTube juga menjadi tempat nongkrongku. Di YouTube aku bisa mendapatkan hiburan apapun, mulai dari berita, comedy, tutorial, podcast,  review, tayangan anime legal, hingga topik yang lagi trending.

Semenjak aku menulis blog, aku juga mencoba kembali aktif di Twitter, sebuah platform yang pernah aku abaikan tapi sekarang malah membuatku kasmaran. Aku enggak tau sampai kapan perasaan ini ada, tapi yang jelas saat ini aku menyukainya. Fitur utama yang menjadi primadona adalah trending topik, menampilkan berbagai kata atau hastag yang lagi banyak dibicarakan orang. Fitur ini lah yang membuat Twitter lebih up-to-date dibanding paltform berita online.

Setelah jarang mencurahkan uneg-uneg di Facebook, aku sekarang malah sering melampiaskannya di Twitter. Jumlah kata yang terbatas justru menjadi tantangan tersendiri, dimana aku harus menulis kalimat sesingkat mungkin tapi makna dari kalimat itu tetap tersampaikan dengan baik dan mudah dipahami.


‌Apakah Kedepannya Akan Meninggalkan Facebook

Meski udah jarang aktif tapi bukan berarti aku bakal meninggalkan Facebook. Tidak bisa dipungkiri bahwa Facebook merupakan platfrom dengan penggunaan terbesar. Bahkan per 25 Januari 2021 saja ada sekitar 2,7 miliar pengguna aktif di Facebook. Jumlah fantastis inilah yang membuat platform lain percaya kepada Facebook, misalnya saat akan daftar ke game online Sealin daftar dengan email biasanya kita juga bisa daftar dengan akun google atau Facebook.  Selain itu fitur lain juga masih sangat membantu,  seperti market place dan juga grub Facebook. Teman sekolah atau mantan rekan kerja juga banyak yang masih menghubungi lewat Facebook, walau akhirnya bila penting percakapan akan langsung pindah ke WA. Rasanya akan sulit untuk meninggalkan Facebook, toh meski tanpa aplikasi Facebook masih bisa diakses menggunakan browser. Dan itulah yang aku lakukan sekarang.


Ok deh, cukup sekian artikel kali ini. Bagaimana apakah kamu masih main Facebook? Bila kamu suka, tulis di kolom komentar apa yang membuatmu masih betah main Facebook. Bila udah pensiun, tuliskan pula hal apa yang membuat kamu pensiun atau jarang buka Facebook.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK