Sebelum Investasi Wajib Punya Dana Darurat
Dana darurat merupakan dan yang wajib dimiliki. Bahkan sebelum berinvestasi, dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan dan dana darurat terlebih dahulu.
Sebelum Investasi Wajib Punya Dana Darurat |
Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Kebetulan akhir-akhir ini aku lagi suka banget belajar tentang finansial dan ekonomi. Aku pengen banget share apa yang sudah aku pelajari kepada teman-teman semua. Dan pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai dana darurat. Spesifiknya aku akan membahas tentang apa itu dana darurat, perbedaan dana darurat dengan tabungan, cara menyiapkan dana darurat, dan terakhir tentang kapan waktu yang tepat untuk kita bisa menggunakan dana tersebut.
Apa Itu Dana Darurat?
Sesuai namanya, dana darurat merupakan dana atau uang yang hanya bisa kita gunakan saat menghadapai keadaan darurat sehingga uang tabungan atau investasi kita tidak terganggu. Umumnya, orang menyiapkan dana sekitar 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan bagi yang masih single, dan 6 sampai 12 kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah berumah tangga. Bahkan ada juga yang menyiapkan dana darurat untuk 10 tahun.
Dana darurat hanya digunakan disaat yang benar-benar darurat dimasa depan dimana kita tidak tau kapan itu, karenanya dana darurat haruslah disimpan di tempat yang mudah untuk dicairkan atau liquid dan memiliki resiko rendah sehingga bisa dicairkan kapan saja dengan mudah.
Saran dari aku nih, kamu bisa menyimpannya 50% di rekening bank dan 50% sisanya di reksadana pasar uang. Kenapa di reksadana pasar uang? Karena reksadana pasar uang memiliki keuntungan sekitar 6% sampai 7% pertahun, dimana angka ini lebih tinggi dari inflasi Indonesia yang rata-rata pertahunnya (2011-2020) sekitar 4,23%. Selain itu, nilai reksadana pasar uang juga relatif stabil dibanding reksadana jenis lain.
Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan
Memang benar, untuk memiliki dan darurat dengan nominal sekian tentu kamu perlu menyisihkan uang tiap selesai gajian. Kecuali kalau kamu tiba-tiba dapet undian yang begitu banyak dan uangnya cukup untuk digunakan sebagai dana darurat. Namun kamu perlu tahu nih bahwa dana darurat dan tabungan jelas dua hal yang berbeda.
Tabungan merupakan dana yang kita sisihkan untuk untuk masa depan, dimana kita tahu kapan waktunya dan berapa nominalnya. Misalnya, aku menyisihkan uang 20 ribu setiap hari untuk membeli handphone 3 bulan lagi yang harganya kisaran 2 juta. Nah, saat menabung untuk membeli handphone aku tahu kapan aku akan menggunakan uangnya, berapa uang yang aku kumpulkan, dan berapa yang harus aku tabung setiap harinya.
Berbeda dengan menabung, meskipun kita tahu berapa nominal yang kita butuhkan tetapi kita tidak tau kapan akan menggunakannya. Bisa jadi tahun depan, bulan depan, Minggu depan, atau mungkin malah besok. Oleh karenanya dana darurat ini merupakan hal yang penting. Bahkan para ahli keuangan menyarankan sebelum kamu mulai menabung atau investasi, selain Menyiapkan asuransi kesehatan kamu juga perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu.
Cara Menyiapkan Dana Darurat
- Menentukan Nominal Dana Darurat. Untuk menyiapkan dana darurat, pertama kali kamu perlu menentukan berapa nih nominal yang kamu perlukan. Apakah kamu perlu 3 kali pengeluaran bulanan, 6 kali, atau mungkin 12 kali. Kita pakai contoh, misalnya Bagas adalah seorang pria yang masih single dengan kebutuhan pokok 2 juta perbulan. Berhubung Bagas masih single dia ingin menyiapkan dana darurat yang bisa untuk memenuhi kebutuhan pokoknya selama 6 bulan. Berarti Bagas memerlukan uang sekitar 12 juta, yang didapat dari 2 juta dikali 6.
- Sisihkan Pendapatan. Hal kedua yang bisa kamu lakukan adalah menyisihkan pendapatan tiap bulannya. Misalnya, Bagas memiliki total pendapatan 3 juta perbulan. Dengan pengeluaran perbulan sebesar 2 juta, berarti Bagas masih memiliki dana 1 juta yang bisa disisihkan untuk dana darurat. Bagas bisa tuh, memasukkan 6 juta dana daruratnya ke reksadana pasar uang dan 6 juta sisanya ke rekening. Jika Bagas bisa rutin, dalam waktu 12 bulan dana darurat Bagas sudah bisa terkumpul.
- Isi Ulang Bila Terpakai. Bila kamu menemukan keadaan darurat yang memaksamu untuk menggunakan dana darurat, maka gunakanlah dana darurat karena memang itulah fungsinya. Tapi, jangan lupa untuk mengisi kembali dana darurat setelah kamu melewati masa-masa darurat. Tidak hanya mengisinya kembali, kamu juga bisa menambah nominalnya lebih banyak. Misalnya jika awalnya kamu memerlukan dana darurat untuk 6 bulan saja, sekarang kamu bisa menambahnya untuk 12 bulan.
Kapan Kita Bisa Pakai Dana Darurat?
Ada beberapa keadaan yang memaksa kita untuk menggunakan dana darurat. Tentu akan lebih baik bila kita tidak pernah menggunakannya, karena jika kita menggunakan dana darurat berarti kita sedang mengalami musibah yang benar-benar darurat. Berikut ini kondisi dimana kita bisa menggunakan dana darurat ini:
- Kehilangan Pekerjaan. Tidak ada seorang pun yang mengharapkan kehilangan pekerjaannya. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini bisa saja terjadi kepada siapa saja. Misalnya saat terjadinya pandemi 2020 dimana banyak karyawan yang diberhentikan dari pekerjaannya. Disaat kamu tidak punya penghasilan seperti inilah kamu bisa pakai dana darurat kamu, setidaknya sampai kamu mendapatkan pekerjaan baru.
- Sakit, tapi tidak punya asuransi. Kamu harus memilki asuransi kesehatan, minimal BPJS Kesehatan. Karena asuransi kesehatan memang sesuatu yang sangat penting, yang bisa meringankan biaya bila kamu sakit, sukur-sukur bisa 100% dicover asuransi. Namun bagaiman bila saat kamu sakit asuransimu tidak bisa ngecover semua biayanya. Nah, saat inilah kamu bisa pakai dana darurat kamu untuk menutupi kekurangannya.
- Alat Transportasi Rusak. Bila kendaraan kamu, mobil misalnya sebagai moda transportasi mu satu-satunya rusak pasti sangat menggangu dalam bekerja. Untuk memperbaikinya kamu bisa pakai dana darurat terlebih dahulu, biar dana lain tidak terganggu. Tapi bila kendaraan ini memang sangat penting, kamu juga bisa menyisihkan dana tersendiri sebagai dana untuk perawatan kendaraan.
- Perabot Rumah Tangga Utama Rusak. Misalnya kulkas di rumah kamu rusak, kamu bisa memperbaikinya atau membeli kulkas yang baru dengan dana darurat. Tapi ingat ya, pastikan memang bener-bener sudah rusak, kalau perabot rumah tangga masih bisa dipakai ya lebih baik jangan dipakai dana daruratnya.
- Terjadi Bencana Alam. Saat terjadi musibah Bencana alam tidak hanya perabot yang bakal rusak, namun kamu juga bisa jatuh sakit atau malah tidak bisa bekerja. Makanya, disaat terjadi Bencana tidak ada alasan untuk tidak menggunakan dana darurat.
Pada dasarnya, seperti yang sudah aku sampaikan dana darurat ini bersifat sangat wajib untuk dimiliki. Dana ini bisa sangat berguna disaat kita sedang menghadapi musibah sehingga tidak menggangu tabungan atau investasi kita. Misalnya nih, kamu lagi kena musibah dan hanya punya aset berupa saham yang harganya lagi turun. Jika kamu punya dana darurat, kamu tinggal pakai aja dana tersebut. Tapi jika kamu tidak punya dana darurat, dengan terpakasa kamu harus menjual saham yang lagi merah itu. Makanya, Sebelum Investasi Wajib Punya Dana Darurat.
Ok deh, cukup sekian artikel kali ini tentang dana darurat. Jika kamu punya pertanyaan atau pendapat lain tentang dana darurat, kamu bisa tulis di kolom komentar. Di artikel berikutnya aku akan membahas juga tentang pentingnya punya asuransi kesehatan.
Komentar
Posting Komentar