Belajar Tangga Keuangan, Jangan Sampai Salah Langkah
Beberapa waktu lalu aku melihat mem di Instagram tentang tangga keuangan. Di mem itu diperlihatkan seseorang yang langsung melangkah ke investasi tanpa melalui tahapan-tahapan di bawahnya seperti terbebas dari utang yang konsumtif, memiliki dana darurat, serta memiliki asuransi.
Tangga Keuangan |
Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai tangga keuangan. Tangga keuangan ini merupakan langkah-langkah yang dilalui seseorang dalam mengelola keuangannya. Selain tahapan-tahapan sebelum investasi, aku juga akan bahas tahapan-tahapan lain setelah investasi. Mau tau apa aja? Mari kita bahas.
1. Berpenghasilan
Tahap pertama tentu aja kamu mesti berpenghasilan terlebih dahulu. Pekerjaan apapun tidak masalah, asalkan legal dan dapat memenuhi kebutuhan kamu. Bila kamu tidak berpenghasilan maka kamu tidak punya uang, jangankan untuk investasi, untuk makan saja tidak ada. Maka, langkah awal yang harus kamu lakukan adalah berpenghasilan terlebih dahulu. Bila perlu, untuk menambah pemasukan mu kamu juga bisa melakukan pekerjaan sampingan seperti menjadi reseller, penulis, pengajar les, atau berjualan.
2. Memiliki Keuangan Yang Sehat
Setalah memiliki penghasilan, usahakan kamu juga memiliki keuangan yang sehat ya. Keuangan sehat ini maksudnya adalah kondisi keuangan dimana penghasilan kamu cukup untuk memenuhi semua kebutuhanmu mulai dari kebutuhan pokok, cicil utang, sampai nabung. Istilahnya sih, jangan sampai besar pasak daripada tiang. Jika dirasa gaya hidupmu terlalu mewah ya diturunin, atau penghasilanmu yang ditambah. Intinya jangan sampai pendapatan kamu tidak sanggup memenuhi kebutuhan, terus terpaksa kamu mesti nambah utang. Apa lagi utang yang bersifat konsumtif.
3. Terbebas Dari Utang Konsumtif
Tidak salah jika seseorang mempunyai utang, bahkan orang yang kaya sekalipun juga memiliki utang. Tapi usahakan untuk membatasi cicilan utang kamu maksimal 30% perbulan, serta menghindari utang yang bersifat buruk. Utang buruk merupakan utang yang digunakan untuk memenuhi kegiatan konsumtif yang sebenarnya kalau enggak terpenuhi juga enggak maslaah. Misalnya nih, berutang buat beli baju mumpung aja ada flash sale, kredit smartphone baru padahal yang lama masih layak, hingga ambil kredit mobil padahal jarang bepergian. Nah, utang yang bersifat konsumtif semacam ini yang seharusnya kamu hindari, dan sukur-sukur kamu bisa terbebas dari utang konsumtif. Di artikel sebelumnya aku sudah membahas mengenai pengertian utang & cara melunasinya agar kamu bisa memiliki keuangan yang sehat.
4. Memiliki Dana Darurat
Dana darurat merupakan dana yang sudah kita siapkan untuk menghadapi musibah darurat. Jadi misalnya nih, amit-amit, kamu kena musibah seperti kena PHK, kamu masih bisa survive beberapa bulan menggunakan dana darurat ini sampai mendapatkan pekerjaan yang baru. Bahkan jika kamu memiliki banyak aset, dengan kamu punya dana darurat akan membuat asetmu tidak terganggu. Contohnya aja, kamu lagi kena musibah dan hanya punya aset berupa saham yang harganya lagi turun. Jika kamu punya dana darurat, kamu tinggal pakai aja dana tersebut. Tapi jika kamu tidak punya dana darurat, dengan terpakasa kamu harus cutloss atau menjual saham yang lagi merah itu. Makanya, Sebelum investasi wajib punya dana darurat.
5. Terdaftar Asuransi
Sama seperti dana darurat, asuransi juga merupakan hal yang wajib dimiliki sebelum berinvestasi. Bagi yang bekerja di korporat biasanya sudah dibuatkan asuransi oleh kantornya. Tapi bagi kamu yang mungkin seorang pengusaha atau pekerja freelance yang tidak terikat dengan kantor, kamu wajib nih untuk memiliki asuransi. Setidaknya asuransi kesehatan atau juga asuransi jiwa bagi yang berperan sebagai tulang punggung keluarga. Tidak hanya asuransi kesehatan dan asuransi jiwa saja, sebenarnya masih ada banyak lagi jenis-jenis asuransi.
6. Menginvestasikan Kekayaan
Menginvestasikan kekayaan yang sudah kita kumpulkan bertujuan untuk membuat kekayaan yang kita miliki berkembang lebih banyak lagi. Beberapa opsi instrumen investasi yang bisa kamu pilih ada saham, reksadana, properti, emas dan masih banyak lagi bentuk-bentuk instrumen investasi. Kamu enggak harus terpaku hanya di satu instrumen investasi, malah dianjurkan untuk membagi investasimu di beberapa tempat sebagai diversifikasi. Misalnya 50% di reksadana, 40% di saham, dan 10% emas. Bahkan, untuk investasi saham dianjurkan pula untuk tidak hanya terpaku di satu emiten, untuk diversifikasi jika emiten tersebut mengalami penurunan.
7. Memiliki Pasif Income
Pasif income merupakan income atau pendapatan yang kamu terima meski kamu tidak bekerja. Misalnya dari deviden saham, loyalty dari karaya, properti yang kamu sewakan, hingga bisnis yang sudah memiliki sistem yang baik sehingga bisa berjalan tanpa ada kamu di dalamnya. Tentu untuk memiliki pasif income ini bukanlah perkara yang mudah karena memerlukan modal yang cukup besar agar pasif income yang dihasilkan lebih maksimal.
8. Dana Pensiun
Kita tentu tidak mungkin bekerja terus-menerus. Akan ada satu masa di usia tertentu kita harus pensiun dan tidak dapat bekerja lagi. Maka, sebelum menghadapi itu, kita perlu menyiapkan yang namanya dana pensiun. Dana pensiun merupakan dana yang kita siapkan untuk membiayai hidup setelah tidak bekerja atau pensiun. Hampir mirip seperti dan darurat tapi jika dana darurat hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan kita selama beberapa bulan, maka dana pensiun ini bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup selama puluhan tahun. Jadi sangat penting untuk memiliki dana pensiun di usia senja.
9. Mewariskan
Di tahap terakhir ini kamu menentukan kemana kamu akan mewariskan kekayaan yang kamu punya setelah meninggal kelak. Tentu saja tujuan agar harta yang kita tinggal memiliki hak kepemilikan yang jelas, sehingga tidak menjadi rebutan. Kebanyak orang mewariskan seluruh hartanya kepada keturunannya. Tapi ada juga yang mewariskan seluruh hartanya kepada lembaga amal. Atau menyisihkan sedikit untuk anaknya, dan sebagian besar lainnya untuk amal.
Ok deh, cukup sekian artikel aku kali ini mengenai tangga keuangan. Tangga ini itu enggak baku, kamu bisa menambahi beberapa hal sendiri yang menurut kami penting. Tapi pada dasarnya yang ingin aku sampaikan di artikel kali ini bahwa sebelum berinvestasi itu pastikan kamu memiliki keuangan yang sehat serta sudah terproteksi. Dan setelah berinvestasi, kamu juga tau mau kamu kemanakan uang yang telah kamu kumpulkan agar hidupmu. Tujuannya ya sama ya, agar membuat hidup kita lebih nyaman.
Komentar
Posting Komentar