Pada artikel sebelumnya kita sudah mengenal sejarah, syarat, dan fungsi uang. Namun ternyata uang yang kita gunakan saat ini masih mempunyai kelemahan, salah satu kelemahannya adalah nilainya yang mudah turun akibat adanya fenomena Inflasi.
"Sebenarnya, apa sih inflasi itu?"
|
Memahami Inflasi |
Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Kebetulan akhir-akhir ini aku lagi suka banget belajar tentang finansial dan ekonomi. Aku pengen banget banget share apa yang sudah aku pelajari kepada teman-teman semua. Dan pada kali ini aku maha membahas tentang Fenomena Inflasi. Tentang apa itu Inflasi, apa penyebabnya, dan juga cara mengetahui data inflasi.
Pertama kita bahas dulu pengertiannya. Inflasi ini sebenarnya merupakan fenomena kenaikan harga barang dan jasa yang berlangsung secara bertahap dan terus menerus. Selain berkaitan dengan kenaikan harga dan jasa, inflasi ini juga bisa diartikan sebagai penurunan dari nilai uang yang kita punya.
Contoh gampangnya, aku masih inget banget saat kelas 6 SD aku disuruh beli beras, pada saat itu harganya masih sekitar lima ribu per kilo. Tapi 10 tahun kemudian saat aku udah kerja, harga berasnya naik jadi sekitar sepuluh ribu per kilo. Dan kenaikan harga ini tidak cuma harga beras, tapi harga-harga barang seperti minyak, gula, rokok, pakaian, elektronik, kendaraan, properti juga ikut naik.
Untungnya, biasanya Inflasi juga diimbangi dengan kenaikan upah atau gaji karyawan setiap tahunnya. Misalnya, pada 2010 ayahku yang seorang kuli bangunan hanya diberi upah sekitar 50 ribu perhari. Upah ini naik menjadi sekita 100 ribu perhari ditahun 2020.
Inflasi atau kenaikan harga ini biasanya terjadi secara natural dan prosesnya tanpa sadar dilakukan oleh semua pelaku ekonomi mulai dari petani, pedagang, pemberi upah, sampai toko-toko retail.. Jadi, inflasi ini tidak selalu hanya dipicu oleh kebijakan pemerintah atau lembaga tertentu saja.
"Lalu, apa sih yang menyebabkan terjadinya inflasi?"
Setau aku, penyebab terjadinya inflasi ada banyak banget, tapi ada 4 hal utama yang bisa menjadi penyebab inflasi.
1. Demand & Supply. Biasanya kenaikan harga terjadi saat suatu barang jumlahnya sedikit tapi peminatnya banyak. Kenaikan permintaan ini bisa terjadi karena banyak hal, misalnya karena bertambahnya jumlah penduduk, kenaikan gaji masyarakat, atau bisa juga karena selera masyarakat terhadap barang tertentu yang lagi naik daun. Contohnya saat sedang demam batu akik beberapa tahun lalu, karena banyak orang yang mencari batu akik, akhirnya membuat segala hal yang berkaitan dengan batu akik harganya melambung naik.
2. Peningkatan biaya produksi. Sederhananya setiap industri pasti memerlukan biaya untuk memproduksi barang. Biaya ini macem-macem, mulai dari bahan baku, biaya distribusi, hingga biaya gaji karyawan. Bayangin, kalau salah satu atau beberapa dari biaya produksi mengalami kenaikan, mau tidak mau produsen juga harus menaikkan harga barangnya agar tidak mengalami kerugian.
3. Peredaran uang. Banyaknya uang beredar juga menjadi pemicu kenaikan harga. Misalnya ,menjelang lebaran banyak orang yang mendapatkan THR dan biasanya orang-orang banyak menggunakan uang THRnya ini untuk belanja kebutuhan lebaran. Pedagang yang melihat peluang ini berinisiatif untuk sedikit menaikan harga demi mendapatkan keuntungan yang lebih. Inilah alasan kenapa saya membeli baju lebaran jauh-jauh hari sebelum bulan lebaran. 😂
4. Impor barang. Sebagai sebuah negara masih memerlukan impor barang dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Impor ini macem-macem, mulai dari barang jadi atau bahan baku untuk diproses dan dijual lagi di Indonesia. Masalahnya adalah bila harga barang yang diimpor itu mengalami kenaikan, secara otomatis saat dijual lagi di Indonesia harganya juga bakal ikutan naik.
Banyak orang yang salah mengartikan bahwa kenaikan barang setiap tahun adalah cermin dari ekonomi yang buruk. Padahal, sebetulnya nggak juga. Karena inflasi ini tidak hanya dialami Indonesia saja, negara-negara lainnya juga ngalamin inflasi. Misalnya Jerman, Amerika, Jepang Singapura, dan lain- lain juga mengalami inflasi. bisa dibilang, femonena inflasi ini sebenarnya wajar dan umum terjadi selama angka pertumbuhan inflasinya masih terkendali.
- Cara Mengetahui Data Inflasi
Inflasi itu biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Di Indonesia sendiri data inflasi dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Jadi BPS akan mantau pergerakan harga barang dan jasa setiap bulannya, mulai dari harga-harga kebutuhan pokok yang dibutuhkan banyak orang, perumahan, listrik, pendidikan kesehatan, transportasi, bahan bakar, sampai rekreasi. BPS juga yang akan ngolah datanya sampai didapatkan angka inflasi di Indonesia.
Sebagai masyarakat, kita bisa lihat angka inflasi yang dirilis oleh BPS tersebut di website Badan Pusat Statistik ataupun di website Bank Indonesia. Misalnya, inflasi 2019 di angka 2,72% Artinya, secara rata-rata, ada kenaikan harga sebesar sebesar 2,72% untuk barang dan jasa di Indonesia di tahun 2019.
"Lalu, apa jadinya kalau Inflasi terlalu rendah bahkan sampai minus?"
Nilai Inflasi yang minus ini bisa juga disebut dengan deflasi.
Ok, cukup sekian artikel tentang pembahasan Inflasi kali ini. Silahkan tulis di kolom komentar bila kamu ada pertanyaan atau masukan. Untuk pembahasan mengenai Deflasi akan akan aku bahas di artikel berikutnya.
Komentar
Posting Komentar