Cara Mengelola Pendapatan

Di artikel sebelumnya kita sudah belajar sejarah uang, kita juga sudah memahami yang namanya inflasi dan deflasi. Jadi sekarang waktunya kita belajar untuk mengatur keuangan kita. 

Cara Mengelola Pendapatan



Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kataa sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin.  Kebetulan akhir-akhir ini aku lagi suka banget belajar tentang finansial dan ekonomi. Aku pengen  banget share apa yang sudah aku pelajari kepada teman-teman semua. Dan pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai cara mengelola pendapatan. Tentang formula pembagian pendapatan, dan contoh pengelolaan pendapatan.


Formula Pembagian Pendapatan

Aku mendapatkan formula ini dari Podcastnya Raditya Dika bersama Ligwina Hananto pada 6 Februari 2020. Sesuai dengan judulnya “Gimana Caranya Kaya?”dalam podcast itu banyak membahas mengenai masalah keuangan mulai dari hutang, pendapatan, sedekah, pendidikan keuangan pada anak,  hingga mengatur keuangan dalam rumah tangga. Dalam podcast tersebut Mbak Wina menjelaskan mengenai Formula mengatur keuangan, yang menurut aku cukup efektif untuk mengatur dan membatasi pengeluaran kita.

Dalam podcast itu Mbak Wina menjelaskan, bahwa dari 100% gaji yang kita  terima tiap bulannya sebenarnya dapat dibagi lagi untuk memenuhi  5 kebutuhan, yaitu membayar hutang, pengeluaran rutin, menabung atau investasi, sedekah, dan juga rekreasi. Mari kita bahas satu-satu.

1. Cicilan Hutang Maksimal 30%

Hutang yang dimaksud di sini adalah total keseluruhan hutang ya. Baik itu cicilan KPR, kredit motor, hutang bank, maupun pinjaman online itu sebisa mungkin kalau dijumlah totalnya tidak lebih dari 30% pendapatan. Karena kalau lebih dari 30% bisa-bisa malah memotong jatah dana yang seharusnya dipakai buat kebutuhan pengeluaran rutin atau investasi. Tentunya semakin sedikit hutang, justru malah semakin baik. Sukur-sukur bisa sampai 0%, sehingga dananya bisa dialokasikan ke hal-hal lain yang lebih penting.

2. Pengeluaran Pokok Rutin 40-60%

Tidak seperti hutang, pengeluaran pokok rutin ini tidak bisa sampai 0% dari pendapatan. Karena bagaimanapun juga kita tetep perlu mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita seperti beli makan, beli paket internet, bayar kos, bayar asuransi, biaya kuliah,  biaya transportasi, dan biaya-biaya hedon yang lain. Semua pengeluaran itu masuknya kedalam pengeluaran rutin, dan sebisa mungkin jumlahnya tidak lebih dari 60% dari total pendapatan kamu. Coba bayangin, seandainya kamu sudah bisa nahan hutang kamu di angka 30% tapi pengeluaran kamu kok 70%, ya enggak ada sisa buat ditabung dong. Kalau begitu, mau tidak mau kamu harus menekan pengeluaran kamu agar tetep bisa menabung, atau bisa juga kamu menambah penghasilan kamu dengan cara melakukan pekerjaan part time.

3. Menabung (Investasi) 10%-30%

Meski idealnya 10% sampai 30%, namun kalau menabung atau investasi justru semakin besar uang yang kita tanbung atau investasikan artinya ya semakin baik. Jadi meskipun minimalnya 10%, maksimalnya bisa lebih dari 30%. Misalnya kamu punya gaji 10 juta perbulan, kamu enggak punya kewajiban bayar hutang dan pengeluaran rutin kamu Cuma sekitar 3 juta perbulan, kamu bisa masukin yang 5 juta ke tabungan, dan sisanya bisa bisa dialokasikan ke dana buat sedekah dan rekreasi.

4. Sedekah Minimal 2,5%

Sama seperti menabung, sedekah ini juga tidak terbatas ya jumlahnya. Artinya semakin besar yang bisa kita sedekahkan ya semakin baik. Di dalam Islam sudah dijelaskan bahwa 2,5% persen dari harta kita adalah milik orang tidak mampu.

Cara menghitungnya ini mudah ya. Misal gaji kamu 2 juta perbulan. 2,5% dari 2 juta kan 50 ribu, berarti 50 ribu inilah yang minimal wajib kamu sedekahkan. Secara fisik uang kita mungkin berkurang 50 ribu menjadi 1,95 juta. Tapi secara metafisik sebenarnya uang kita hanya 1,95 plus 50 ribu, yang mana 50 ribu ini memang titipan untuk di sedekahkan.

Untuk teman-teman yang beragama lain bisa menyesuaikan dengan aturan di agamanya masing-masing ya. Sekali lagi, sedekah ini enggak ada batasan maksimalnya. Yang artinya semakin besar uang yang bisa kita sedekahkan ya justru semakin baik.

5. Rekreasi Maksimal 20%

Rekreasi ini enggak melulu diartikan sebagai jalan-jalan keluar negeri ya, tapi lebih ke arah self reward. Self reward ini kan enggak harus jalan-jalan ya, bisa nonton, traktir pacar, top up game, langganan Netflix, beli manga, beli jam tangan, beli perhiasan, atau apapun yang bisa menjadi self reward atas pekerjaan yang sudah kita lakukan. 

Tapi ingat, sebisa mungkin tidak lebih dari 20% penghasilan ya. Semisal penghasilan kamu 2 juta, berarti dana yang bisa kamu pakai buat rekreasi Maksimal hanya 400 ribu perbulan.  Tentu aja kalo kamu punya hobi mahal, 400 ribu sangatlah kurang. Solusinya adalah kamu bisa tabung dulu 400 ribu ini, kalau sudah terkumpul sesuai dana yang dibutuhkan buat self reward barulah bisa kamu pakai.


Contoh penerapannya untuk pekerja harian

Mungkin enggak semua dari teman-teman itu pegawai yang menerima gaji tiap bulanan. Mungkin ada yang menerima gajiannya setiap minggu, atau justru malah setiap hari, dan masih bingung bagaimana cara mengaturnya. Yaudah marikita bahas.

Semisal, sebut saja namanya Bagas. Bagas adalah driver ojek online yang bekerja selama 10 jam perhari, dan dalam seminggu libur 1 hari. Bagas masih single, tinggal di kosan,  hobi baca buku dan ingin bisa menabung setidaknya Rp. 500.000,00 per bulan. Bagas lega karena tidak memiliki utang ataupun cicilan tiap bulannya. Namun sebagai driver ojek online gaji yang didapat adalah harian dan jumlahnya enggak menentu. Bagas ingin membeli buku tiap bulannya namun dia tidak tahu berapa dana  yang bisa dipakai setiap bulannya, atau berapa dana yang harus disisihkan setiap harinya agar bisa memenuhi kebutuhannya. 

Mari kita bantu Bagas mengelola keuangannya.

1. Menghitung pendapatan tiap bulannya

Hal pertama yang kita lakukan adalah menghitung dulu semua  pendapatan rata-rata yang  diterima Bagas setiap bulannya. Kebetulan di aplikasi ojek onlinenya sudah ada catatan penghasilannya nih. Semuanya kita total dan cari rata-rata pendapatannya. Misalnya ketemu angka Rp. 2.500.000,00 perbulan, berhubung Bagas libur seminggu sekali berarti pendapatannya  sekitar Rp. 100.000,00 perhari.

2. Menghitung semua pengeluaran tiap bulan

Yang kedua kita mencatat dan menghitung semua pengeluaran Bagas mulai dari bayar kos,  beli paket data, total uang makan, total uang bensin, sampai BPJS semuanya dihitung. Dan dapet perhitungan kira-kira.

  • Bayar hutang Rp. 0,00
  • Bayar Kos: Rp 300.000,00
  • Paket Data Rp 75.000,00
  • Bensin & Servis  Rp 375.000,00
  • Biaya makan Rp. 750.000,00
  • Bayar BPJS  Rp. 100.000,00
  • Total Rp. 1.600.000,00

Dari data ini kita sudah tau nih, bahwa untuk memenuhi kebutuhan setiap bulannya Bagas memerlukan uang setidaknya sebesar Rp. 1.600.000,00, atau kalau dipersentasikan sekitar 64% dari pendapatan tiap bulannya. Memang melebihi batas pengeluaran rutin yaitu 60%, tapi berhubung Bagas hutangnya 0% dari pendapatan ini masih termaafkan karena masih ada sisa sekitar 36% dari pendapatan yang bisa dipakai.

3. Menentukan dana sisa yang mau dialokasikan

Bagas sudah mengalokasikan 64% dari pendapatannya untuk memenuhi kebutuhannya, dan sekarang tinggal  sisa 36% atau sekitar Rp. 900.000,00 untuk menabung, sedekah, dan rekreasi. 

Untuk Sedekah sendiri Bagas mengalokasikan  Rp. 100.000,00 atau sekitar 4% dari pendapatannya, Menabung Rp. 500.000,00 tiap bulan atau sekitar 20% dari pendapatan, sehingga dana yang bisa dia gunakan untuk Rekreasi membeli buku atau keperluan self reward lain masih Rp 300.000,00 atau sekitar 12%.

4. Berapa yang harus disisihkan perhari?

Dari cerita Bagas ini, kita bisa lihat bahwa sebenarnya pengeluaran Bagas bisa kita kelompokkan menjadi 2 kategori, yaitu pengeluaran yang bersifat  bulanan dan pengeluaran yang bersifat harian.

Pengeluaran yang bersifat bulanan ini adalah pengeluaran yang dilakukan sebulan sekali seperti Bayar Kos, Paket Data, Bayar iuran BPJS, Menabung, Membeli buku, dan lain-lain. Sedangkan pengeluaran harian adalah pengeluaran yang dilakukan setiap hari seperti makan dan juga membeli bensin.

Semua pengeluaran bulanan Bagas kalau ditotal itu sekitar Rp 1.375.000,00 perbulan, atau kalau dihitung 25 hari kerja berarti tiap pulang ke rumah Bagas harus menyisihkan uang sekitar Rp 55.000,00 dari pendapatannya. Jika memang tidak bisa, ya artinya Bagas harus lebih menghemat biaya makannya atau menambah penghasilannya. Bisa dengan menambah jam kerjanya, atau mencari pekerjaan sampingan lain.


Ok, cukup sekian artikel kali ini. Memang agak panjang dan sedikit rumit, tapi harap kamu bisa ngerti dengan apa yang coba aku sampein. Pada dasarnya mengelola keuangan itu fleksibel, semua orang punya formulanya sendiri-sendiri sesuai pendapatan dan pengeluarannya. Ini hanyalah salah satu contoh yang mungkin aja bisa kamu pakai. Intinya dalam mengelola keuangan jangan sampai besar pasak daripada tiang. Kita harus bisa mengatur pendapatan kita agar bisa mengcover semua kebutuhan, sehingga kita bisa menabung untuk masa depan.  

Bila kamu bingung harus menabung atau menginvestasikan uang  ke mana, jangan khawatir di artikel berikutnya aku akan bahas tentang  jenis-jenis investasi. Dan bila kamu punya pertanyaan atau masukan langsung aja tulis di kolom komentar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK