Bicara Itu Ada Seninya

Pernah enggak sih teman-teman mengalami masalah saat berbicara? Mungkin kelihatan sepele namun nyatanya masih banyak orang yang mengalami masalah susah bicara  seperti gugup saat bicara di depan umum, tidak bisa mengutarakan pendapatnya dengan jujur, penyampaian yang susah dipahami lawan bicara, hingga saat kita berbicara dengan teman malah berujung pertengkaran yang sebenarnya itu enggak  perlu. Kalau kamu mengalami masalah kesulitan bicara mungkin kamu perlu membaca buku yang satu ini.

Buku Oh Su Hyang
Bicara Itu Ada Seninya



Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Kali ini aku ingin ngebahas buku yang baru aja selesai aku baca. Alasan awal aku membeli buku ini karena aku merasa buku ini bakal cocok banget buat aku yang notabenenya orang pemalu dan kurang pandai ngomong.

Awalnya aku enggak ada masalah dengan kepribadianku ini. Tapi kalau aku melihat orang yang memiliki kemampuan bicara yang baik terkadang aku merasa iri. "Kok dia bisa ya ngobrol seasyik  itu dengan banyak orang?" "Kok dia bisa ya dengan mudah membuat orang lain ketawa?" "Kok dia bisa ya dengan mudah merayu orang untuk membeli produknya?" Akhirnya saat lagi scrolling website Gramedia aku menemukan buku Bicara Itu Ada Seninya, buku yang dari judulnya saja langsung membuatku berpikir bahwa inilah buku yang aku butuhkan.

Buku Bicara Itu Ada Seninya ditulis oleh orang Korea Selatan bernama Oh Su Hyang. Bagi yang gemar nonton Drama Korea pasti belum tentu kenal 😁 ya iya, soalnya Oh Su Hyang memang bukan Aktris Drama Korea. Wanita berusia tiga puluhan tahun ini merupakan dosen sekaligus pakar komunikasi yang cukup tersohor di Korea Selatan. Sudah banyak murid yang diajarinya, mulai dari mahasiswa, pengusaha, model, aktris, host home shopping, hingga politikus pernah meminta sarannya dalam hal komunikasi maupun public speaking.

Di Indonesia, buku yang judul Inggrisnya The Secret Habits To Master Your Art of Speaking ini, di terbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer dan di terjemahkan oleh mbak Asti Ningsih pada awal 2018. Di sini nih yang aku suka, tidak seperti terjemahan dari dari Google Translate yang bikin pusing, mbak Asti Ningsih berhasil menerjemahkan buku ini dengan sangat baik. 

Bahasa yang digunakan dalam buku ini  itu sederhana banget,  sehingga membuat pembacanya mudah memahami setiap kalimat, sehingga jadi enggak ngebosenin saat dibaca. Aku yang baru mau memulai hobi baca, merasa sangat enjoy saat membaca buku ini. Terlebih lagi, isi dari buku ini yang berkualitas dan cukup berbobot.  Jadinya enggak heran kalau buku ini masuk kedalam buku yang  best seller.

Jadi, apa sebenarnya isi yang ada di dalam buku Bicara Itu Ada Seninya ini?
Sesuai judulnya, meskipun secara garis besar buku ini mengajar kita untuk berbicara, buku ini sangat enggak cocok buat bayi yang baru lahir,  karena bayi baru lahir belum bisa baca kan ya. Sebaliknya buku ini sangat cocok bagi orang-orang remaja dan dewa yang sudah pandai membaca tapi kesulitan untuk berbicara.

Selain berisi tentang pengalaman peningkatan diri dalam berbicara, buku ini juga memuat materi mengenai teknik komunikasi, persuasi, dan juga negosiasi.  Oh Su Hyang bercerita mengenai banyak permasalahan komunikasi yang dialami banyak orang. Mulai dari permasalahan komunikasi dalam rumah tangga, komunikasi yang baik baik saat wawancara kerja, hingga (yang paling saya suka) cerita-cerita tentang para tokoh dunia yang piawai dalam publik speaking.  Seperti Steve Jobs, Barack Obama, dan orang penting lainnya

Selain isinya yang berbobot seperti yang sudah aku jelasin diawal, kelebihan buku ini terletak dari penyusunan kalimat dan terjemahannya yang enggak ngebosenin. Seperti kalimat berikut: "Empat ucapan wanita yang sangat dibenci pria: (1) Minta maaf, dong!  (2) Sayang, ini bagus, ya? (3) Apakah aku berubah? (4) TERSERAH." Kalimat ini itu bisa ku bilang ngena banget, karena aku sendiri sering ngelihat ini di internet sehingga terasa related. Saat membacanya aku sambil mikir "Ternyata aku dan Oh Su Hyang sepemikiran ya.".

Dibalik pujian-pujian yang sudah aku berikan terhadap buku ini, nyatanya masih ada hal yang membuatku kurang bisa menikmati buku ini dengan maksimal.  Di dalam buku ini Oh Su Hyang banyak menjelaskan cara berbicara yang baik dengan memberikan contoh tokoh-tokoh (orang Korea). Sebagai orang Korea tentu ini bukanlah masalah, namun sebagai orang Indonesia yang tidak terlalu mengikuti Korea ini tentu jadi masalah. Mungkin saya perlu membuka YouTube dan melihat bagaiman tokoh-tokoh Korea itu berbicara untuk bisa memaksimalkan latihan ku dalam berbicara
Biar enggak asal bicara, karena sesuai judulnya, bicara itu ada seninya.

Terus apakah buku ini layak untuk dibaca dan dimiliki? Tentu saja, ini adalah salah satu buku terbaik yang pernah saya baca. Hal ini membuat aku ingin membaca buku kedua Oh Su Hyang yang berjudul Komunikasi Itu Ada Seninya, sayangnya di beberapa toko buku online stoknya sedang kosong. Tentu aku akan segera membahas buku Komunikasi Itu Ada Seninya setelah bisa mendapatkannya dan selesai membacanya.

OK deh, cukup sekian tulisan kali ini mengenai buku Bicara Itu Ada Seninya karya Oh Su Hyang. Oh ya, aku membeli buku Bicara Itu Ada Seninya di Gramedia secara online dengan harga kisaran 60 ribuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK