Belajar Segitiga Eksposure (Aperture, Shutter Speed, ISO) pada DSLR dan Mirrorless

Mengatur segitiga eksposure merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan sebelum mengambil sebuah gambar. Segitiga eksposure ini meliputi Shutter Speed, Aperture, dan juga ISO.






Hallo teman-teman semua, selamat datang di blog aku Ramalan Kata sebuah blog sederhana yang aku bangun sendiri untuk sharing pengalaman dan hobi yang lagi aku jalanin. Di blog ini aku berbagi apapun yang aku suka. Mulai dari fotografi, finansial, buku, anime, hingga pengembangan diri. Suka pembahasan tersebut? Silahkan langsung saja lihat di Sitemap.

Pada artikel kali ini aku akan membahas mengenai  segitiga eksposure.

Eksposure atau yang dapat juga diartikan sebagai pencahayaan, merupakan banyak sedikitnya cahaya yang ditangkap oleh sensor kamera. Bila cahaya yang ditangkap terlalu banyak sehingga gambar menjadi terlalu terang maka disebut Over Eksposure, dan sebaliknya bila cahaya yang ditangkap terlalu sedikit sehingga gambar menjadi terlalu gelap maka disebut  Under Eksposure.



Nah, untuk membuat gambar menjadi pas dan lebih enak dilihat kita perlu mengatur segitiga eksposurenya. Segitiga Eksposure itu mencakup 3 setingan dasar pada kamera, yaitu Aperture, Shutter Speed, dan ISO.


1. Aperture

Aperture atau bisa juga disebut sebagai bukaan, merupakan seberapa lebar lensa kamu terbuka. Semakin lebar bukaan maka semakin banyak cahaya yang masuk, dan sebaliknya semakin kecil bukaan semakin sedikit cahaya yang masuk.



Pada kamera, aperture dilambangka dengan F/number, Contohnya F/1.8, F/2, F/5.6, F/11, dan lain sebagainya. Ada yang sedikit membingungkan dalam Aperture, yaitu pada pola penamaannya yang terbalik. Dimana F dengan angka kecil memiliki bukaan besar, sedangkan F dengan angka besar memiliki bukaan yang kecil.

F sendiri kependekan dari Focal Leght (Panjang Focus), dimana angka F kecil dimaksudkan dengan daerah fokus yang sempit dan membuat latar gambar menjadi blur.

Perhatikan gambar berikut.


Gambar pertama diambil dengan F/3.5 dan gambar kedua diambil dengan F/8. Kita bisa melihat dimana pada gambar pertama latarnya terlihat blur, dan gambar kedua tidak terlalu blur dimana kita masih bisa melihat ada jemuran dibelakang.

Untuk lebih mudahnya kalian bisa lihat tabel berikut ini

2. Shutter Speed

Secara sederhananya Shutter Speed merupakan kecepatan sensor kamera dalam menangkap cahaya.  Semakin lama sensor kamera menangkap cahaya maka semakin banyak cahaya yang masuk, dan sebaliknya semakin cepat sensor kamera menangkap cahaya maka semakin sedikit cahaya yang masuk.

Satuan Shutter Speed sendiri adalah detik, Ada yang paling lambat mulai dari 30 detik hingga yang paling cepat itu 1/4000 detik bahkan ada yang 1/8000.

Shutter Speed lambat sangat berguna bila kita memotret dalam keadaan gelap, dan Shutter Speed cepat sangat berguna saat kita memotret objek yang bergerak.

Perhatikan gambar berikut.


Gambar pertama diambil dengan Shutter Speed 1/200 detik dan Gambar kedua  diambil dengan Shutter Speed 2 detik. Pada gambar pertama terlihat gelap karena Shutter Speedairnya cepat sehingga cahaya yang masuk juga sedikit, namun karena kecepatan inilah yang membuat pergerakan air bisa terlihat dengan jelas dan seolah-olah ngefresh atau beku.  Sedangkan di gambar kedua yang memiliki Shutter Speed lambat gambar terlihat lebih terang,  namun pergerakan airnya terlihat halus dan tidak detail.

Untuk lebih mudahnya kalian bisa lihat tabel berikut ini


3 ISO

ISO  yang dimaksud disini adalah tingkat sensitivitas sensor kamera dalam menangkap cahaya. Angka ISO mulai dari 100 sampai 12800, ada yang lebih ada yang kurang tergantung kameramu. Semakin kecil ISOnya maka gambar semakin  gelap, dan sebaliknya semakin besar ISOnya maka gambar semakin terang. Tapi ingat, ISO yang tinggi dapat menimbulkan noise.

Perhatikan gambar berikut .


Gambar pertama aku ambil dengan ISO 100 dengan Shutter Speed 1/4, dan yang kedua aku ambil dengan ISO 12.800 dengan Shutter Speed 1/320. Kenapa Shutter Speednya berbeda, karena kalau Shutter Speednya sama akan ada gambar yang terlalu terang atau terlalu gelap, jadi  saya sesuaikan biar tetep bisa dilihat. 

Saat melihat kedua gambar ini sekilas sih sama ya temen-temen, namun bila kita zoom gambar dengan ISO  kecil terlihat lebih bersih, dan gambar dengan ISO besar terlihat kotor dengan adanya titik-titik hitam.

Titik-titik hitam inilah yang disebut dengan noise.


Jadi kurang lebihnya seperti itulah segitiga Eksposure.  Cukup sekian pembahasan kali ini. Kita disini sama-sama belajar. Jika kamu punya pertanyaan atau pendapat lain silahkan tulis di kolom komentar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memahami Mode M, Av, Tv dan P Pada Kamera DSLR dan Mirrorless

5 Channel YouTube edukatif yang sering saya tonton di tahun 2021

Investasi Leher Keatas Gratis di BLK